Selasa, 31 Januari 2012

# Lanjutan Skripsi Fitrotun Aliyah, Analisis Persebaran Bakteri E.Coli Menggunakan Isotop Deuterium, Oksigen-18, dan Tritium

BAB I                  

PENDAHULUAN

I. 1.                       Latar Belakang

Air merupakan kebutuhan yang paling penting bagi kehidupan manusia. Peranannya tidak hanya digunakan sebagai air minum saja tetapi dimanfaatkan dalam berbagai aspek kehidupan baik rumah tangga, pertanian, perikanan, peternakan, maupun industri. Pemanfaatan air semakin meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk.
Saat ini, untuk mendapatkan air yang memenuhi standar baku mutu kelayakan air bersih menjadi sesuatu yang cukup sulit dilakukan. Hal ini disebabkan banyaknya air yang tercemar oleh bermacam – macam limbah dari kegiatan manusia. Kondisi tersebut semakin diperkuat dengan munculnya beberapa kasus yang berkaitan dengan pencemaran air dan lingkungan. Masalah pencemaran ini mengakibatkan munculnya berbagai macam penyakit yang berbahaya bagi kesehatan manusia.
Kasus mengenai dampak pencemaran air terjadi di berbagai negara. Kasus yang baru saja terjadi beberapa waktu yang lalu yaitu wabah bakteri Escherichia Coli atau yang sering disebut dengan E.Coli di Jerman. Wabah bakteri E.Coli di Jerman  ini membuat sakit lebih dari 1.600 orang dan membunuh 18 orang. Badan Kesehatan Dunia menyatakan, patogen penyebab wabah ini adalah strain baru yang belum pernah dikenal oleh ilmuwan. Menurut Beijing Genomics Institute, China yang bekerja sama dengan ilmuwan Jerman, strain E.coli ini merupakan jenis yang sangat mematikan dan mudah menular. Pada kasus di Jerman, korban terbanyak adalah perempuan dan remaja. Masa inkubasi penyakit akibat bakteri E. Coli itu tiga sampai delapan hari. Bakteri E coli bisa ditemukan pada feses dan bisa menyebar jika seseorang memiliki kebiasaan hidup kurang bersih [1].
            Selain terjadi di benua Eropa, wabah E. Coli juga pernah terjadi di benua Asia dan Amerika. Pada tahun 1998, terjadi insiden White Water Park. Seorang anak kecil yang sedang diare mengalami kecelakaan di kolam renang anak – anak. Organisme E.Coli O157:H7 yang ada di dalam anak kecil tersebut tersebar melalui air dan menginfeksi sedikitnya 13 anak yang lain. Sekitar 732 kasus di Amerika Serikat semenjak tahun 1982 terjadi dan empat anak kecil meninggal dunia. Dari kasus-kasus di atas,  tercatat bahwa sekitar 3000 infeksi per tahun terjadi di Amerika serikat dengan sekitar 30 diantaranya meninggal dunia. Sedangkan di benua Asia yaitu pada tahun 1996, di Jepang terdapat 6000 siswa sekolah yang terinfeksi oleh bakteri E.Coli [2].
            Di daerah Sleman tepatnya di Kecamatan Ngaglik, Desa Pendowoharjo Dusun Jetis Jogopaten terdapat sumber mata air dan sumur yang letaknya sangat dekat dengan kandang ternak massal milik penduduk setempat. Jumlah ternak berkisar sekitar 150 ekor sapi. Dapat dibayangkan jika rata – rata setiap satu ekor sapi mengeluarkan kotoran sebanyak 2,5 kg kotoran per hari, berarti dalam satu minggu terdapat 2.625 kg kotoran, dan dalam satu bulan akan terkumpul sebanyak 11.250 kg atau 11,25 ton kotoran sapi.
Timbunan kotoran ternak akan mengakibatkan masalah baru terutama masalah pencemaran lingkungan. Timbunan kotoran tersebut akan mengakibatkan tumbuhnya mikroorganisme patogen yang berbahaya bagi kesehatan manusia, salah satunya yaitu bakteri E. Coli. Bakteri E.Coli dapat berkembang salah satunya dari kotoran hewan. Dalam waktu 15-20 menit, bakteri E.Coli mampu menggandakan dirinya menjadi dua kali lipat.
            Berdasarkan fakta tersebut, diduga sumber airtanah di sekitar lokasi kandang ternak massal tersebut telah tercemar oleh bakteri E. Coli. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui persebaran bakteri E.Coli pada airtanah di sekitar kandang ternak massal tersebut. Untuk mengetahui adanya hubungan antara sumur di kandang ternak dengan sumber Umbul Jogopaten di dekat kandang tersebut yaitu dengan menganalisis kandungan isotop deuterium, oksigen-18 dan juga tritium. Jika diperoleh hubungan antara sumur di kandang ternak dengan Umbul Jogopaten yang terletak tidak jauh dari lokasi kandang tersebut saling berhubungan atau dalam artian merupakan satu genesis airtanah, maka dapat dihitung kecepatan alir airtanah dari sumur ke mataair atau sebaliknya. Setelah mendapatkan nilai kecepatan alir airtanah, dapat diukur persebaran bakteri E.Coli, sejauh mana bakteri tersebut dapat berkembang dan berapa jumlahnya pada jarak tertentu dari lokasi kandang.

I. 2.                       Perumusan Masalah

Penelitian ini dilakukan berdasarkan penemuan masalah di lingkungan sekitar. Pemilihan lokasi mata air, sumur ternak, dan juga sumur penduduk didasarkan pada peran vital dari sumber airtanah tersebut. Perlunya diteliti karena mengingat kebutuhan air sehari – hari harus memenuhi suatu standard tertentu. Persebaran bakteri patogen sangat membahayakan bagi kesehatan manusia sehingga perlu diketahui dan dirumuskan sejauh mana bakteri tersebut mencemari lingkungan.
Batasan masalah pada penelitian ini yaitu:
1.      Airtanah yang diteliti untuk analisis isotop adalah Sumur Bor UGM, Umbul Permai, Umbul Jogopaten, Sumur Ternak Pendowoharjo, dan Sendang Ngepas.
2.      Airtanah yang diteliti untuk analisis kandungan bakteri E.Coli yaitu dari Sumur Ternak Pendowoharjo, sumur penduduk yang ketinggian water tablenya dibawah Umbul Jogopaten.
3.      Isotop alam yang dianalisis adalah deuterium (2H), oksigen-18 (18O), dan juga tritium (3H).
4.      Bakteri patogen yang akan diteliti yaitu bakteri E.Coli.

I. 3.                       Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1.      Mengetahui hubungan genesis airtanah antara Sumur Bor UGM, Umbul Permai, Umbul Jogopaten, Sumur Ternak Pendowoharjo, dan Sendang Ngepas
2.      Mengetahui kecepatan dan waktu tempuh aliran airtanah di sumber yang memiliki genesis airtanah sama
3.      Mengetahui kandungan bakteri E.Coli pada air di Sumur Ternak Pendowoharjo dan sekitarnya
4.      Mergetahui persebaran bakteri E.Coli berdasarkan hasil analisis isotop dalam penentuan kecepatan aliran airtanah terhadap masa hidup E. Coli.

I. 4.                       Manfaat Penelitian

1.      Peneliti, implementasi ilmu yang didapatkan selama di bangku perkuliahan untuk membantu menyelesaikan permasalahan yang ada di masyarakat yaitu mengetahui kecepatan aliran airtanah yang selanjutnya digunakan sebagai indikasi untuk mengukur persebaran pencemaran airtanah oleh bakteri E.Coli yang disebabkan oleh kotoran ternak dari kandang massal di Dusun Jetis Jogopaten, Pendowoharjo, Kecamatan Sleman, Kabupaten Sleman, Yogyakarta dengan mengaplikasikan isotop alam.
2.      Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu cara untuk mengendalikan adanya pencemaran lingkungan terutama yang berkaitan dengan pencemaran air.
3.      Memberikan pengetahuan kepada penduduk setempat mengenai pentingnya pengelolaan kotoran ternak secara baik dan benar.
4.      Memberikan pengetahuan kepada penduduk maupun warga masyarakat lainnya mengenai pentingnya airtanah terutama bagi kehidupan manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar